Jumat, 05 Desember 2014

Pacet vs Lintah, Duo Karib Hutan Tropis


Bagi para penggiat alam bebas tentunya sudah tidak asing lagi dengan duo karib Pacet dan Lintah, apalagi saat memasuki musim penghujan. Keduanya memang memiliki hobi yang sama yaitu menghisap darah. Namun tidak semua orang tahu atau bisa membedakan yang mana Pacet dan yang mana Lintah. Dalam kesempatan ini saya akan coba mengulas khusus tentang Pacet dan Lintah.
Lintah (Hirudo medicinalis) merupakan binatang melata yang habitat hidupnya HARUS di air dengan tujuan untuk menjaga kelembaban dan suhu tubuhnya. Lintah bisa hidup di air tawar, darat dan laut, tubuhnya licin tidak berambut dan parapodia. Di gunung-gunung bervegetasi lebat dan lembab seperti Gunung Salak, ukuran lintah sebelum menghisap darah sangatlah kecil, terkadang hanya setengah ukuran beras, bahkan bisa lebih kecil lagi hingga ia mampu menempel dan mengambang di permukaan air yang densitasnya rendah. Oleh karenanya pendaki harus waspada saat mengambil air atau membersihkan tubuh terutama bagian wajah. Bentuk tubuh lintah pipih dan alat penghisap (sucker) terletak dikedua ujung tubuhnya. Sedangkan Pacet (Haemodipsa zeylanica), juga merupakan binatang melata, berwarna coklat kayu, tubuh ramping seperti ranting kecil dan memiliki panjang sekitar 3-5cm. Pacet bergerak dengan melentingkan tubuh seperti ulat jengkal, sedangkan lintah melata. Habitat hidupnya melekat pada daun-daun, batang-batang pohon dan juga di dalam tanah yang lembab dan basah (makanya harus lebih aware jika anda sedang duduk-duduk di atas daun-daun kering yang lembab saat dalam pendakian, sebab disitulah, dibalik daun-daun para Pacet siap beraksi). Pacet mempunyai sensor panas yang sangat baik, dan dengan itu dia mencari dan menempelkan diri pada mangsa (jadi hindari berjalan di urutan belakang saat mendaki gunung yang hutannya lebat dan sangat lembab)...hehe.
Keduanya tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Semua spesies Lintah adalah karnivora, beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput atau larva serangga, hewan bahkan manusia. Umumnya semua spesies ini memiliki anti koagulan sehingga saat dia menghisap, darah mangsanya tidak langsung membeku. Lintah mampu menyedot darah sebanyak 15ml dalam waktu 30 menit dan jumlah tersebut cukup untuk hidupnya selama 6 bulan...(wooow). Dibandingkan Pacet, Lintah jauh lebih sulit dilepaskan jika sudah menghisap atau menempel. Keduanya memang tidak mematikan selama menempel atau menghisap di bagian eksternal tubuh. Namun akan sangat membahayakan jika sampai masuk melalui mulut, baik berupa telur atau yang masih kecil. Lintah akan tetap hidup dan mempunyai kemampuan berkembang biak yang baik meskipun berada didalam tubuh manusia dan tetap menjadi predator penghisap darah...hiiiiy.
Cara melepaskan Pacet atau Lintah selain di cabut paksa yaitu dengan air rendaman tembakau rokok, atau alkohol atau juga abu rokok yang ditaburkan ke tubuhnya. Menaburi sekeliling lokasi tenda dengan garam juga merupakan salah satu cara menghambat kedua binatang itu untuk mendekat. Jika kita memotongnya menjadi dua bagian, Lintah dan Pacet tidak akan mati melainkan justru akan tumbuh menjadi dua individu baru (mempunyai kemampuan regenerasi yang luar biasa).
Yaaah apapun itu, saya pribadi termasuk penakut dengan dua makhluk itu, atau tepatnya "geli jijik". Oleh karena itu saat mendaki gunung, menjelajah rawa atau sungai saya selalu menggunakan sepatu dengan kaos kaki tinggi dan berlapis gaiter berikatan erat untuk meminimalisir menempelnya Pacet atau Lintah di tubuh saya. Pesan saya yang terakhir, seperti apapun kondisinya tetap waspada dan Jangan Panik saat duo karib itu berhasil nempel di kulit anda dan menghisap darah. Reaksi panik berlebih justru bisa membahayakan diri sendiri dan rekan yang lain. Tetap tenang dan mintalah bantuan teman untuk mencabutnya, jika anda tidak cukup sabar menunggunya kenyang dan lepas sendiri.:)
Demikian sedikit ulasan tentang Pacet dan Lintah, semoga bermanfaat.

Foto2 by Google.

7 komentar:

  1. Tidak takut cuma jijik.. wkwkwk...
    Belakangan malah saya suka nyabutin kalo ada yang kena hewan ini, yang laen pada jerit-jerit doang.. hahah...

    BalasHapus
  2. Mendingan gua ketemu cacing , kecoa , Uler atau biawak atau buaya dah gw tangkep sekalian .dari pada lintah gua takut ..

    BalasHapus
  3. Gua 5 ekor nempel dikaki dengan buncit baru kucabut tu pacat.. ihhh geli sumpah 😅

    BalasHapus
  4. Apakah linta Pacet bisa berkembang dlm tubuh manusia soalx anak sy pernah di masuki hidungx ya Alhamdulillah SDH diangkat tp selang berp Thun kemudian anaksy mimisan LG yg sy takutkn jgn sampai ad sisa lintah dlm hidung anak sy karna awalx anakx mimisan terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pacet tidak bisa hidup di dlm tubuh manusia. Jika lintah masih mungkin, tp biasanya lintah tidak membutuhkan waktu lama u/ berkembang (tidak sampai tahunan).
      Mimisan bisa di sebabkan perubahan suhu yg drastis atau udara terlalu panas, jd tidak melulu di sebabkan oleh adanya hewan tertentu.

      Hapus