Hari gini, walau perlahan sudah jadi hal yg biasa, terkadang tetap saja saya masih merasa gumun (kagum-Jawa) dengan nge-hits-nya kegiatan outdoor khususnya mendaki gunung. Kalau saya runut-runut sepertinya trend mendaki populer sejak muncul novel 5cm dan lanjutan versi layar lebarnya yg fenomenal...sekitar 10 tahun lalu ya. Tak bisa di pungkiri, demam 5cm begitu kuat mendoktrin benak masyarakat khususnya anak2 remaja. Semakin ramai gunung, semakin banyak juga persoalan kompleks tentang lingkungan yg muncul. Tapi untuk kali ini saya bukan mau bicara tentang sampah, safety atau etikanya. Lagi malas bicara yg serius-serius nih.
Untuk kesempatan ini, saya tergelitik membahas banyaknya slogan yg menyuarakan "puncak itu hanya bonus, bukan tujuan utama". Dan sejenisnya. Benar kan? Slogan-slogan semacam itu semakin santer di dengungkan dan mudah sekali kita (saya) temukan pada setiap postingan di sosmed. Hmmm...sebenarnya ga ada yg salah sih dengan slogan itu, tapi saya dengan sudut pandang saya ga merasa setuju dan sreg. Berulangkali saya coba "menerima" slogan itu dalam pemikiran, berusaha menempatkannya dari berbagai macam perspektif pemikiran, tapi kesimpulan yg keluar dari otak saya yg kadang sengke, ya slogan tersebut tak lebih dari ucapan penghiburan, entah bentuk menghibur diri sendiri yg gagal muncak atau menghibur orang lain (temannya) yg juga gagal muncak plus menggagalkan kesempatan muncak teman-temannya yg lain. Saya sudah berusaha keras mencari sudut pandang lain agar slogan itu bisa di terima dengan baik oleh otak saya tapi lagi-lagi paling mentok menurut saya, slogan itu hanya bentuk kata-kata para pendaki yg baru mulai mendaki agar terlihat idealisme dan sifat setia kawannya.
Saya pribadi berpendapat dan selalu berpikir bahwa "Puncak adalah tujuan utama" dalam setiap perjalanan mendaki. Saya ga mau muna, apalagi sekedar berbasa-basi. Kalau saya naik gunung ya harus sampai puncak. Terlepas ending nya seperti apa yg jelas saya akan berupaya keras untuk mencapai puncak. Kenapa saya berpikir puncak adalah tujuan utama? Silakan teman-teman jawab sendiri pertanyaan saya:
1. Apa yg paling menarik dari tantangan mendaki gunung?
2. Pemandangan terindah di gunung ada di bagian apa?
3. Di titik mana rasa kecil diri ini muncul jika di banding sang pencipta saat mendaki gunung?
4. Beban berat dan peralatan yg kau sandang itu untuk menuju bagian mana dari gunung?
5. Di bagian gunung yg mana kebanggaanmu muncul ketika berhasil mencapainya?
So???....
Masih mau bilang puncak itu bukan tujuan utama?
#Note:
Tentu saja ambisi muncak saya di ikuti oleh dukungan setidaknya 3 faktor kunci, yaitu :
1. Alat, peralatan serta perbekalan logistik dengan standar high safety.
2. Kondisi cuaca dan situasi lapangan yg kondusif
3. Jika mendaki bersama tim, sudah saya pastikan seluruh anggota tim sehat fisik dan mental untuk menggapai tujuan (puncak).
Tanpa dukungan 3 faktor kunci itu saya tidak akan nekat muncak sebab saya sangat menyadari ada keluarga yg menunggu saya kembali pulang dengan selamat.
---------#########--------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar