Senin, 31 Agustus 2015

Tour Singkat 4 Gili di Lombok Timur

Selong, Rabu, 26 Agustus 2015 pukul 06.30.


Bersama Risky dan Wawan, saya sedang menikmati pagi di balai bambu depan asrama Unit SAR Lombok Timur. Asrama yang menjadi tempat transit kami selama bertualang di Lombok. Di temani kopi panas kami ngobrol santai. Tubuh sudah terasa lebih segar setelah tidur nyenyak sejak semalam. 

Ya, kemarin malam saya dan teman-teman baru saja turun dari pendakian Gunung Rinjani. Hari ini adalah hari terakhir kami di Lombok, rencananya kami ingin tour singkat ke beberapa pulau di Lombok Timur. 

Sebelumnya, kami bertujuan ke Gili Trawangan atau Senggigi, tapi setelah diberi informasi detail oleh teman-teman di Unit SAR, niat tersebut kami urungkan saja. Selesai sarapan serabi yang di bawakan bang Apip, kami segera menaiki pick up operasional Unit SAR dan berangkat menuju Gili Kondo. 

Pukul 9.00 kami berangkat. Sempat mampir di gerai serba ada untuk membeli keperluan "mantai", akhirnya kami tiba di tepi pantai pukul 10.30. Pantainya bersih sekali, dengan pasir putih yang lembut. Berdiri beberapa gasebu dari bambu, kosong. 

Siang itu hanya 3 gasebu yang ada aktivitasnya. Pos perijinan dan tiket perahu, Penyewaan pelampung dan snorkel serta tempat berkumpul para pemilik perahu wisata. Kami di pungut biaya Rp.55.000/org untuk berkunjung ke empat Gili. Perahu wisata ini muatan maksimalnya adalah 20 orang. Misalkan jumlah penumpang hanya sedikit, maka dikenakan biaya Rp.440.000/perahu. Tinggal nanti nominal tersebut di bagi dengan jumlah penumpangnya.

Saya sedikit heran dengan suasana di pantai ini, selain karena bersihnya juga karena suasananya yang sepi. Biasanya, dari pengalaman saya, kalau ada pantai semodel ini bisa di pastikan ramai dan banyak sampah. Di tambah pelayanan yang sangat ramah dari penjaga dan orang-orang yang ada di pantai, membuat saya semakin nyaman. 

Sebelum naik perahu saya menyewa snorkel dengan biaya Rp.25.000 dan pelampung Rp.10.000. Pukul 10.45 perahu mulai bergerak meninggalkan pantai. Perahu model cadik ini bergerak tenang sebab laut sedang tidak berombak dan surut siang itu. Tujuan kami yang pertama adalah Gili Petagan, sebuah gugusan hutan bakau yang teramat luas, hijau dan asri. Perahu berjalan pelan, dan semakin pelan saat mulai memasuki jalur di antara rimbunnya bakau. Dasar pantai yang berpasir lumpur terlihat jelas karena air yang sangat jernih. 

Dasar pantainya di penuhi oleh lamun. Saya jadi teringat jaman kuliah, ekosistem padang lamun merupakan bagian materi dari mata kuliah Biologi Laut, sedangkan bakau bagian dari Ekologi Perairan...hehe. Ya, intermezzo dikit, hutan bakau merupakan kunci kelestarian perairan pantai. Tempat-tempat dimana bakau masih banyak dan rapat menjamin keberlangsungan hidup biota-biota laut. 

Bisa di pastikan kualitas air lautnya bagus, ikannya pun banyak karena bakau juga berfungsi sebagai nursery ground bagi ikan-ikan, termasuk ikan karang. Fungsi lainnya adalah sebagai pelindung perairan dari ombak yang besar atau tsunami.


Karena air yang surut, di beberapa titik di antara hutan bakau, beberapa teman kami turun untuk mendorong lajunya perahu. Setelah berputar-putar di hutan bakau Gili Petagan, perahu menuju titik snorkeling. Saya pun segera mengenakan snorkel dan menceburkan diri, ya, ini memang bagian yang paling saya tunggu, menikmati keindahan bawah laut. 

Benar saja, terumbu dan ikan-ikan disini memang luar biasa indah---maklum referensi snorkeling saya masih kawasan Sumatra dan Jawa----terkagum-kagum saya dibuatnya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah hidup saya---lebay.com---bisa melihat ikan badut a.k.a Nemo bermain di sela-sela anemon, its really awesome ...saya betul-betul terpukau. 

Ikan-ikan lain seperti jenis-jenis Angel Fish hilir mudik disekitar saya. Bikin betah dan malas naik ke perahu. 30 menit lebih saya dan teman-teman snorkeling sebelum kami berpindah spot ke Gili Kapal. Gili Kapal ini adalah daratan pasir putih yang muncul jika air laut sedang surut. Tak ada peneduh disini, tapi pemandangannya bikin betah. Hamparan laut yang jernih berlatar perbukitan nun jauh di darat sana menambah ke-eksotis-an tempat ini. Disini Wawan memainkan drone yang dia bawa, jadilah kami merekam moment dengan drone.


Puas bermain di Gili Kapal, kami kemudian singgah di Gili Bidara dan Gili Kondo. Di Gili Bidara, terdapat dermaga kecil dan shelter untuk berteduh. Tetapi disini tidak ada vegetasi yang tinggi, meski pantainya berpasir putih bersih. Sedangkan di Gili Kondo banyak terdapat shelter dan vegetasi tinggi sehingga suasana terasa lebih sejuk. Sama seperti halnya Gili Bidara, Gili Kondo juga merupakan pulau tak berpenghuni. Sangat cocok untuk kegiatan kemping ceria, kita akan merasa sedang berada di pulau pribadi saat berkunjung kesini. 

Yang membuat saya bertambah heran, pengunjung tidak dipungut biaya sepeser pun saat kesini. Jadi membayar biaya perahu Rp.55.000/org sudah include masuk ke Gili-Gili yang ada. Seandainya saya masih punya waktu, mungkin saya tidak akan mau pulang hari ini. Keindahan alam pantai di Lombok Timur ini benar-benar fantastik, belum puas saya meng-eksplor-nya. 

Satu perbedaan mendasar antara pantai dan pulau Lombok Timur dan Barat adalah, di Lombok Timur pantai dan pulaunya benar-benar asri, alami serta jauh dari sentuhan modern. Di tambah tidak adanya hotel atau homestay di pinggirannya---menurut keterangan warga, di Lombok Timur memang sengaja di jaga dari pembangunan hotel atau homestay agar suasana alami tetap terjaga. 

Hal yang sebaliknya terjadi di Lombok Barat dimana Gili Trawangan atau Senggigi penuh dengan hotel atau homestay bahkan terkenal dengan kehidupan / hiburan malamnya. Well bagaimanapun tentu ingin berkunjung kemana itu masalah selera masing-masing, toh pantai dan pulau di Lombok memang two thumbs up. Kalau saya sih lebih suka dengan tempat yang masih alami dan sepi, seperti di Lombok Timur ini. 

Dan akhirnya, demi mengejar jadwal pesawat untuk kembali ke Jakarta, petualangan kami di Lombok terpaksa diakhiri. Meski masih sempat nyuri kesempatan untuk mampir ke pantai Kuta Lombok yang pasirnya seperti biji merica. Tunggu ya Next trip saya ke bagian yang lebih timur, saya yakin akan bertemu dengan pantai dan pulau yang jauh lebih indah. Targetnya sih Satonda, Moyo, Labuan Bajo dan Komodo.


Damn! I love Indonesia...
Negeriku surganya pecinta keindahan alam.

-----------The End-----------------


More Info :

- BB : 745565CE

- WA only : 08111181225

- e-mail : cliff.klie@gmail

Amazing view di Gili Kapal

Pantainya bersih banged

Wilco dorong perahu karena air surut

Beautiful underwater world

Memasuki hutan bakau Gili Petagan

Berlabuh di Gili Bidara

Kaya film The Island...hihi

Still underwater world

Pinggir pantai menuju Gili Kondo

Hepi-hepi di Gili Bidara

Subhanallah...speechless

Enjoy maksimal

Nge-gaya ala model

Saya dan Wilco di Gili Kondo

Pantai bersih kaya gini sudah jarang di P. Jawa

2 komentar:

  1. buat traveller pencinta pulau lombok yang suka jalan sendiri ala backpacker atau yang traveling dengan ngambil paket wisata lombok .. ada lagu yg pas sekali untuk tulisan ini.. judulnya : lombok i love you - #song #reggae #amtenar - makasih untuk tulisannya ini ya kakak.

    BalasHapus
  2. Sama2...smg bisa bersinergi positif. Saya jg masih nge-draft tulisan2 lain ttg Lombok.

    BalasHapus